Teknologi tenaga surya terus dikembangkan untuk bisa mendapatkan manfaat lebih optimal dari tenaga surya. Upaya pengembangan tenaga surya telah dilakukan sejak puluhan tahun silam oleh berbagai Negara di seluruh dunia, tidak terkecuali juga di Indonesia. Hal ini terjadi karena semakin meningkatnya kesadaran manusia terhadap kondisi buruk alam yang terjadi saat ini akibat dari polusi dan limbah energy fosil. Berbagai kondisi seperti global warming, hujan asam, berbagai bencana yang melanda dan kondisi-kondisi kritis lain tentu harus ditangai secara bijak dan tepat, karena jika tidak ini akan memicu terjadinya kondisi yang lebih buruk. Selain alasan menjaga lingkungan, mengembangkan tenaga surya sebagai energy terbarukan juga didasari karena terbatasnya energy fosil yang selama ini digunakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan listrik dan bahan bakar minyak. Sebagaimana kita ketahui bahwa energy fosil merupakan jenis sumber daya yang tidak bisa diperbarui. Sehingga jika digunakan secara terus menerus, maka energy ini akan habis. Sehingga mau tidak mau manusia harus bisa menemukan energy alternative untuk menggantikan atau mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan energy fosil.
Solar panel sebagai teknologi untuk pemanfaatan tenaga surya sampai hari ini masih terus dikembangkan dan disempurnakan. Berbagai penelitian dan pengembangan terhadap produksi dan pemanfaatan panel surya juga terus dilakukan. meski pernah mengalami kegagalan, namun kini Indonesia telah mampu menunjukkan kemampuannya dalam memproduksi panel surya yang tidak hanya memiliki efektivitas tinggi, tetapi juga efisiensi dan juga lebih ramah lingkungan. Karena berbeda dengan generasi pertama dimana produksi panel surya Indonesia masih menggunakan mercury yang tidak ramah lingkungan, pada generasi berikutnya panel surya dirancang lebih ramah lingkungan dengan hasil kerja yang lebih optimal.
Berbagai jenis panel surya teknologi tenaga surya juga terus bermunculan, termasuk diantaranya adalah jenis terbaru yang semi flexible dan full flexible. Panel surya jenis ini tidak hanya memiliki stabiltias tinggi dan juga kemampuan yang lebih besar dalam menangkap dan mengkonversi tenaga surya menjadi energy listrik, tetapi panel ini juga didesain lebih ringan, mudah dibawa, sangat kuat dan tahan terhadap kondisi cuaca ekstrim. Flexible Solar Panel ini dapat di tempel pada bagan atap kapal, rumah, mobil dan tempat lainnya karena tidak memerlukan penopang dan sangat mudah di bawa.
Teknologi panel surya fleksibel ini dengan menggunakan bahan photovoltaic pada substrat yang fleksibel sehingga sel-sel surya dapat menyerap uap dari cahaya matahari dan menghasilkan tenaga listrik yang lebih banyak. Fokus utama dari perkembangan teknologi solar panel adalah untuk menemukan cara-cara baru dalam menyimpan energi yang dihasilkan oleh matahari. Komitmen untuk mengembangkan teknologi surya di Indonesia tidak hanya menjadi prioritas para pengembang dan investor saja, tetapi juga oleh pemerintah. Namun demikian pertumbuhannya masih lebih lambat jika dibandingkan dengan beberapa Negara maju. Pertumbuhan pemakaian listrik tenaga surya di Indonesia memang masih perlu di dorong oleh kebijakan dari pemerintah, seperti misalnya dengan memberikan insentif pajak bagi perusahaan yang sudah memakai listrik tenaga surya sekian persen.
Dengan semakin canggih dan pesatnya perkembangan teknologi tenaga surya di Indonesia saat ini, maka akan berpengaruh pula terhadap semakin tingginya minat dan anstusiasme masyarakat untuk turut terlibat dalam pemanfaatan tenaga surya serta mengurangi ketergantungan listrik dari energy fosil yang sangat tidak ramah lingkungan dan jumlahnya yang semakin menipis.